Kategori
Filosofi Ilmiah Karakter Kebijakan Manajemen Pemikiran

Kebenaran tidak ditemukan dalam tesis atau antitesis, tetapi dalam sintesis yang muncul untuk mendamaikan keduanya- Georg Wilhelm Friedrich Hegel

Mereka yang berhasil dalam lingkungan yang selalu berubah mampu melakukan satu hal sangat baik dengan:

Ciptakan makna dari ide-ide yang kontradiktif.

Kita dapat menciptakan makna dengan menentukan faktor interaksi antara ide-ide yang bertentangan. Kita dapat melakukan hal ini melalui apa yang disebut Metode Dialektika . Metode ini dibangun terutama oleh Karl Marx, namun sebagian besar dibangun berdasarkan gagasan dialektika Hegel.

Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan kepada Anda apa sebenarnya Metode Dialektis dan bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam kehidupan untuk menjadi pemecah masalah yang lebih kreatif.

Pemecahan masalah secara kreatif: Metode Dialektis

Dialektika mengandung arti suatu proses evolusi, dimana logika dialektika merupakan suatu sistem yang mengidentifikasi struktur pemikiran dan pada awalnya dimaksudkan untuk menggantikan hukum-hukum logika formal. Meski demikian, saya tidak bermaksud menyelami sejarah Metode Dialektis.

Maksud saya di sini adalah untuk mengusulkan metode ini sebagai cara untuk menciptakan makna dan menciptakan sesuatu yang baru dalam dunia kontemporer kita yang kacau dengan mengkaji tiga tahap perkembangan dalam Metode Dialektis:

– Tesis
– Antitesis
– Ketegangan menghasilkan Sintesis

Semua pemikiran didasarkan pada potongan pemikiran sebelumnya

Ciptakan Makna dari Ide-Ide yang Bertentangan

Sebelum Anda mulai menyelami salah satu tahapan, Anda harus terlebih dahulu memahami arti dari setiap tahapan.

Sama seperti hal lainnya, Anda harus memahami setiap tahapan sebelum pemahaman tentang topik tercapai.

Antitesis adalah bagian dari proses dialektika yang dicetuskan oleh filsuf Jerman, George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831). Filsuf beraliran realis ini percaya bahwa jiwa adalah realitas tertinggi.

Dalam buku Philosophy of History, Hegel menyebutkan bahwa dialektika merupakan konsep yang saling bertentangan dan menuju persatuan. Semua proses yang berlangsung selalu berbenturan satu sama lain sebelum akhirnya mengarah pada persatuan.

Dialektika sebagai suatu proses meliputi tiga tahap. Pertama, disebut tesis. Kedua, disebut antitesis atau negatif. Ketiga, sintesis, yaitu menyatukan atau mendamaikan pada dua tahap sebelumnya.

Dalam berbagai sumber, konsep ini acapkali dipakai untuk sebuah penelitian. Oleh sebab itu, pengertian secara harfiah tesis dapat dikatakan sebuah kebenaran yang disertai oleh metode penelitan dan data yang kongkrit. Adapun, antitesis adalah bantahan atas tesis tersebut.

Sementara itu, sintesis merupakan gabungan dari tesis dan antitesis. Awalnya menjelaskan tesis sesuatu lalu disambungkan dengan antitesis dan diakhiri dengan kesimpulan gabungan dari tesis dan anti tesis tersebut.

Secara sederhana, ada yang menjelaskan bahwa tesis itu sebagai suatu pernyataan atau pendapat yang diungkapkan untuk sesuatu keadaan tertentu. Sedangkan antitesis adalah pernyataan lain yang menyanggah pernyataan atau pendapat tersebut. Adapun sintesis adalah rangkuman yang menggabungkan dua pernyataan berlawanan tersebut sehingga muncul rumusan pernyataan atau pendapat yang baru.

Sebagai contoh, ada tesis yang meyakini bumi itu bulat dan sebagai pusat tata surya. Namun, kemudian muncul antitesis bahwa matahari itu merupakan pusat tata surya, bukan bumi. Selanjutnya sintesis bumi itu bulat dan bukan pusat tata surya, melainkan pusat tata surya adalah matahari.

Sebelum Anda mulai menyelami salah satu tahapan, Anda harus terlebih dahulu memahami arti dari setiap tahapan.

Sama seperti hal lainnya, Anda harus memahami setiap tahapan sebelum pemahaman tentang topik tercapai.

TAHAP #1: TESIS
Pertama, Anda memiliki tesis Anda, yang juga dikenal sebagai proposisi. Inilah titik tolak atau status-quo yang menimbulkan reaksi (antitesis).

TAHAP #2: ANTITESIS
Kedua, antitesis yaitu reaksi atau kontradiksi. Ini adalah proposisi tandingan.

TAHAP #3: SINTESIS
Ketiga, ketegangan antara tesis dan antitesis diselesaikan dengan sintesis.

Dengan kata lain, di sinilah makna diciptakan dan tesis baru muncul.

Yang penting untuk dipahami di sini adalah pengertian sintesis dan perbedaannya dengan analisis:

Analisis adalah pemeriksaan terhadap unsur-unsur sesuatu (pikirkan untuk memecah sesuatu atau menganalisis setiap bagian dari sebuah teka-teki).
Sintesis adalah kombinasi ide-ide untuk membentuk sesuatu yang baru (bayangkan menyatukan kembali potongan-potongan puzzle, namun Anda melihat sesuatu yang benar-benar baru).
Pemecahan Masalah Kreatif: Ciptakan Makna dari Ide-Ide yang Bertentangan

Ingin tahu bagian terbaik dari Metode Dialektis?

Proses ini tidak ada habisnya. Sintesis Anda adalah tesis baru Anda, yang juga akan memiliki proposisi tandingan (antitesis).

Oleh djadja

Seorang hamba Allah, ayah, suami, kepala rumah tangga (Commander In Chief), praktisi pendidikan, manajemen dan telematika yang mencoba merunduk di ladang ibadah

Tinggalkan komentar