Kategori
Dosen E-Learning Ilmiah Kampus Kebangsaan Leadership Pribadi Tokoh

Kenangan pada Wakil Presiden Boediono pada acara Peresmian Kuliah Dalam Jaringan (daring) dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Saat itu tanpa protokoler dan informasi serta koordinasi terlebih dahulu ke Paspampres menyerahkan kenang-kenangan dari Comlabs ITB (Institut Teknologi Bandung) pada Wakil Presiden Boediono di acara Peresmian Kuliah Dalam Jaringan (daring) dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

Terima kasih pada Rizky Djati Munggaran yang telah membuat #GraphicArt tersebut.

Juga Juwies Juwies yang telah mengambil momen ini 🙂

Wakil Presiden Boediono mendorong adanya langkah-langkah terobosan agar aspek pendidikan Indonesia tak tertinggal dari negara lain. “Kita harus melakukan lompatan,” kata Boediono, saat meresmikan Kuliah Dalam Jaringan Dikti.

Menurut dia, salah satu langkah lompatan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendidikan secara cepat dan luas. Khususnya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurutnya, penggunaan teknologi penting lantaran pada hakikatnya pendidikan adalah proses dan diseminasi informasi. “Yang saya maksud adalah penerapan pembelajaran online atau e-learning.”

Boediono mengatakan, jika e-learning didesain dengan baik, maka sistem itu akan bisa menjawab sebagian besar hambatan di dunia pendidikan. Dengan begitu, pemerataan pendidikan bisa dipercepat. “Sistem e-learning yang berskala nasional perlu segera kita bangun,” ujarnya.

Menurut dia, sistem itu pada prinsipnya bisa diterapkan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Boediono pun mengambil contoh penerapan sistem ini pada perguruan tinggi.

“Bayangkan mahasiswa dimana pun di Tanah Air, dan kapan pun, dengan mudah dapat mengakses paket online mata kuliah yang diinginkan.”

Ia menjelaskan, paket itu merupakan paket pengajaran lengkap, yang mencakup rangkaian kuliah selama satu semester, yang dibawakan oleh dosen atau instruktur di bidang itu yang terbaik di Tanah Air.

Menurut Boediono, paket itu juga menyediakan akses pada rekaman buku teks dan referensi utama, bahan tes atau latihan, serta tugas-tugas lain, lengkap dengan program evaluasinya.

“Singkatnya, paket itu sejauh mungkin harus dapat menjadi substitusi bagi proses pembelajaran tatap muka konvensional, dengan kualitas yang barangkali bahkan lebih baik,” ujar mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Boediono minta paket pendidikan itu harus didesain sebagai program dua arah, yang memungkinkan interaksi maksimal antara program dan pemakai program.

“Dalam sistem e-learning yang lebih maju, juga dimungkinkan interaksi dan komunikasi real time antara instruktur dengan mahasiswa dan antarmahasiswa pengguna paket, semacam jaringan ‘tatap muka’ di dunia maya,” ucap Boediono.

Menurut dia, keuntungan utama dari sistem pembelajaran online adalah potensinya untuk menjangkau mahasiswa dalam jumlah yang berlipat ganda dibanding dengan sistem pembelajaran konvensional dan dengan jaminan standar kualitas pengajaran minimal yang memadai.

“Pada skala besar, biaya per mahasiswa akan sangat rendah,” kata Boediono. “Ini tentu akan membantu terbukanya akses yang makin lebar bagi mereka yang sebelumnya tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi.”

Oleh djadja

Seorang hamba Allah, ayah, suami, kepala rumah tangga (Commander In Chief), praktisi pendidikan, manajemen dan telematika yang mencoba merunduk di ladang ibadah

Tinggalkan komentar