Kategori
Ilmiah Innovation Lecture Manajemen Pemikiran Pendidikan Telekomunikasi Telematika Widyatama

Applied Networking: Mobile Device sebagai NMS ( Network Management System )

 

 

TUGAS APPLIED NETWORKING 4

Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Applied Networking 4

“Mobile Device sebagai NMS ( Network Management System )”

Disusun oleh : 

06060   – Hilman

0607037 – Bobby Febiantoro

06070   – Ruhman Suherman

0607053 – Derri Rana Septiana

0607024 – Heru Prabowo


Laboratorium Network Engineering

Teknik Informatika Universitas Widyatama

Bandung

 

MOBILE DEVICE SEBAGAI NMS ( Network Management System)

Pengertian dari Device Mobile

Mobile Device (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini.

MACAM-MACAM MOBILE DEVICE
Mobile Computers :
• Notebook PC
• Ultra-Mobile PC
• Handheld PC
• Personal Digital Assistant/ Enterprise Digital Assistant
• Graphing Calculator
• Pocket Computer

Pengertian dari NMS ( Network Manajemen Sistem)

Definisi normal NMS adalah “Network Management System”.

Sebuah NMS mengelola Elemen Jaringan. Unsur-unsur atau perangkat yang dikelola oleh, NMS sehingga perangkat ini digunakan untuk memanggil sebagai perangkat dikelola. Perangkat manajemen mencakup Kesalahan, Akuntansi, Konfigurasi, Kinerja, dan Keamanan (Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security/FCAPS) manajemen. Masing-masing lima fungsi khusus untuk organisasi, tetapi ide dasar untuk mengelola perangkat ini FCAPS.

Sejak berkembangnya Internet dan teknologi komputer, baik perangkatkeras (hardware) maupun perangkat lunak (software) peningkatan penggunaan komputer untuk membantu aktifitas pekerjaan semakin tinggi.Hal ini bertujuan  untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam menyelesaikan pekerjaan. Sistem Operasi yang berkembang mampu mendukung suatu sistem komputer yang saling terhubung, baik komputer pribadi (PC) maupun Server dalam sebuah jaringan LAN (Local Area Network) hingga WAN (Wide Area Network).

Pengembangan sistem jaringan komputer ini memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Sistem jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh.
  • Mempercepat tersebarnya informasi yang dibutuhkan dalam lingkungan sub-sistem pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong.
  • Menurunkan penyediaan perangkat keras yang berlebihan dengan cara melakukan sharing terhadap perangkat keras tersebut (misalnya : sharing printer).
  • Meningkatkan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan.

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis :

  • Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan lokal di dalam sebuah gedung yang mampu menjangkau radius beberapa ratus meter. LAN digunakan untuk menghubungkan komputer (workstation) dalam kantor dan memakai bersama sumberdaya (resource), misalnya printer dan saling bertukar informasi. 

  • Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum.

  • Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan peralatan (router) sebagai node node penghubung untuk bisa saling berkomunikasi.

  • Internet

Jaringan interkoneksi dimana semua komputer atau antar jaringan dapat terhubung melalui media penyedia jasa ISP (Internet Service Provider). Sebagai media penghubung diperlukan gateway dari masing-masing jaringan tersebut. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

  • Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas kendaraan atau di luar kantor (mobile), maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Masing-masing lima fungsi khusus untuk organisasi, tetapi ide dasar untuk mengelola perangkat ini FCAPS.

  1. FCAPS Faults
    Yaitu setiap sebuah infrastruktur terjadi kegagalan, harus muncul sebuah event, yaitu alarm.
  2. Configuration
    Dibagi menjadi 2
    1. Inventorying
      yaitu untuk mengetahui konfigurasi dari perangkat-perangkat yang ada. Misalnya sebuah network, bisa diketahui berapa banyak wireless point, komputer, router yang ada dalam perangkat tersebut, sekaligus konfigurasi seperti IP, dll
    2. Provisioning
      Yaitu apa yang kita bisa lakukan untuk mengkonfigurasi perangkat tersebut. Misal kita punya 10 switch. Apabila harus satu persatu didatangi dan dikonfigurasi, menyulitkan. Dengan ini kita dapat melakukannya langsung dari server
  3. Accountance
    Yaitu charging. Aspek ini akan diangkat kedalam BSS. Ini akan digunakan oleh BSS untuk mengetahui charging dari sebuah perangkat. Misalnya koneksi GPRS. Dengan ini bisa dicatat berapa banyak traffic yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibuat billingnya.
  4. Performance
    Dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
    1. Reliability dan Availability
      menyangkut uptime dan downtime dari perangkat
    2. Usage
      menyangkut okupansi dari perangkat tersebut. Contoh sebuah router maksimum 512 Kbps. Maka harus diketahui bahwa kebutuhannya sebenarnya berapa. Cukupkah? banyak yang terbuangkah? Maka kita harus memetakan. Apakah dengan kondisi sekarang perangkat masih sanggup, atau perlu di cluster, atau di update. Misalnya lagi server. Dapat kita ketahui sudah perlukah server tersebut diupdate, dll
  5. Security
    Ada 2 aspek, yaitu preventif dan korektif. Preventif seperti penggunaan login, enkripsi, password, dll. Misalnya sebuah router, bisa di binding IP berapa yang hanya bisa login ke router tersebut.

Pada tingkat F, masalah jaringan yang ditemukan dan diperbaiki. masalah di masa depan Potensi diidentifikasi, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah mereka dari terjadi atau berulang.Dengan cara ini, jaringan disimpan operasional, dan downtime diminimalkan.

Pada tingkat C, operasi jaringan dimonitor dan dikontrol. Hardware dan perubahan program, termasuk penambahan peralatan baru dan program, modifikasi sistem yang ada, dan penghapusan sistem usang dan program, dikoordinasikan Inventarisasi peralatan dan program disimpan dan diperbarui secara teratur.

Tingkat A, yang juga bisa disebut tingkat alokasi, dikhususkan untuk mendistribusikan sumber daya secara optimal dan adil di antara pelanggan jaringan. Hal ini membuat penggunaan paling efektif dari sistem yang tersedia, meminimalkan biaya operasi. Tingkat ini juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengguna ditagih tepat.

Tingkat P terlibat dengan mengelola keseluruhan kinerja jaringan. Throughput dimaksimalkan, bottleneck s dihindari, dan potensi masalah diidentifikasi. Sebagian besar dari upaya ini adalah untuk mengidentifikasi perbaikan akan menghasilkan peningkatan kinerja terbesar secara keseluruhan.

Pada tingkat S, jaringan dilindungi terhadap hacker s, pengguna tidak sah, dan atau elektronik sabotase fisik. Kerahasiaan informasi pengguna dipertahankan bila perlu atau diperlukan. Sistem keamanan juga memungkinkan administrator jaringan untuk mengontrol apa yang berwenang setiap pengguna individu dapat (dan tidak bisa) dilakukan dengan sistem.

Sistem NMS menggunakan berbagai protokol untuk tujuan yang mereka layani. Sebagai contoh, SNMP protokol memungkinkan mereka untuk hanya mengumpulkan informasi dari berbagai perangkat ke jaringan hirarki. NMS perangkat lunak bertanggung jawab untuk identifikasi masalah, sumber yang tepat (s) masalah, dan memecahkan masalah tersebut. sistem NMS tidak hanya bertanggung jawab untuk mendeteksi kesalahan, tetapi juga untuk mengumpulkan statistik perangkat selama periode waktu. Sebuah NMS mungkin termasuk perpustakaan statistik jaringan sebelumnya bersama dengan masalah dan solusi yang berhasil di masa lalu terulang jika kesalahan-berguna. Software NMS kemudian dapat mencari perpustakaan untuk metode terbaik untuk menyelesaikan masalah tertentu.

SNMP

SNMP (Simple Network Management Protocol) berawal dari kebutuhan terhadap suatu alat untuk mengadministrasi atau mengelola (manage) jaringan TCP/IP. Untuk itu perlu standarisasi protokol yang berfungsi untuk mengelola jaringan. Protokol yang didesain untuk itu kemudian dibuat diantaranya adalah SNMP dan CSMIE/CMP (Common Management Information Service Element / Common Management Information).

CMOT (Common Management Information Services and Protocol over TCP/IP) juga dibuat oleh OSI untuk keperluan yang sama. Cepatnya proses standarisasi SNMP oleh IETF dibanding CMOT yang dibuat OSI serta karena SNMP lebih sederhana membuat SNMP lebih cepat digunakan oleh publik.

Sebelumnya SNMP bernama SGMP (Simple Gateway Monitoring Protocol) yang didefinisikan pada RFC 1028 dan telah digunakan untuk monitoring gateway atau router.

SNMP dibuat berawal dari kebutuhan yang didefinisikan pada RFC 1052 (IAB Recommendations for the Development of Internet Network Management Standards). Setelah itu, tahun 1998 beberapa RFC mengenai SNMP dipublikasikan, yaitu:

  • RFC 1065 – Structure and Identification of Management Information for TCP/IP-based internets
  • RFC 1066 – Management Information Base for Network Management of TCP/IP-based internets
  • RFC 1067 – A Simple Network Management Protocol


Setelah mengalami beberapa perubahan, barulah muncul standar SNMP versi 1 yang lengkap pada tahun 1991 dengan beberapa RFC berikut:

  • RFC 1155 – Structure and Identification of Management Information for TCP/IP-based Internets
  • RFC 1212 – Concise MIB Definitions
  • RFC 1213 – Management Information Base for Network Management of TCP/IP-based internets: MIB-II
  • RFC 1157 – Simple Network Management Protocol (SNMP)

April 1993, SNMP versi 2 menjadi standar dengan perubahan utama pada penambahan fitur baru yaitu keamanan dan otentifikasi. SNMP versi 2 tidak kompatibel dengan versi 1 karena SNMP v2 message memiliki header dan format PDU yang berbeda serta menggunakan 2 operasi protokol yang tidak dispesifikasikan pada versi sebelumnya.

  • RFC 1902 – MIB Structure
  • RFC 1903 – Textual Conventions
  • RFC 1904 – Conformance Statements
  • RFC 1905 – Protocol Operations
  • RFC 1906 – Transport Mappings
  • RFC 1907 – MIB
  • RFC 1908 – Coexistence between Version 1 and Version 2

Tahun 1997 SNMP versi 3 mulai dibuat dan pada tahun 2002 menjadi full Internet standard. Dibanding versi sebelumnya, SNMP V3 memiliki fitur-fitur berikut:

– keamanan yang lebih baik dengan enkripsi dan access control,
– pengembangan remote configuration,
– privacy & message integrity

  • RFC 3410 – Intoduction to Network Management Frameworks v3
  • RFC 3411 – An Architecture for Describing SNMP Management Frameworks
  • RFC 3412 – Message Processing and Dispatching
  • RFC 3413 – SNMP Applications
  • RFC 3414 – User-based Security Model (USM)
  • RFC 3415 – View-based Access Control Model (VACM)
  • RFC 3416 – Protocol Operations
  • RFC 3417 – Transport Mappings
  • RFC 3418 – MIB

Arsitektur SNMP

Gambar berikut memperlihatkan bagaimana SNMP digunakan sebagai protokol element management:

Managed device yaitu elemen yang dimonitor atau di-manage oleh NMS. Managed device dapat berupa elemen jaringan seperti router, hub, switch maupun komputer.

Agent adalah program atau software module yang berjalan di setiap elemen yang di monitor yang mengetahui informasi yang harus di-manage dan mentranslasikan informasi tersebut menjadi informasi yang kompatibel dengan SNMP atau dapat dikirimkan ke NMS melalui SNMP.
  

 Manager atau NMS (Network-Management Station) adalah elemen yang menjalankan program untuk memonitor dan mengontrol managed device. NMS bisa mendapatkan langsung informasi dari agent misalnya informasi trap (alarm) atau meminta informasi dari agent.

Management Information
Management Information Base (MIB) adalah koleksi informasi yang diorganisasi dalam bentuk hirarki. Sebuah file MIB adalah sebuah teks file dalam format ASN.1 yang merepresentasikan struktur hirarki dari informasi yang dapat diperoleh dari sebuah aplikasi atau sistem.

Managed object atau MIB object adalah sebuah atau beberapa karakteristik pada sebuah managed device misalnya beban CPU, besar memory yang digunakan. MIB pada dasarnya merupakan hirarki dari managed object.

Object identifier atau Obejct ID (OID) digunakan sebagai indentifikasi yang unik untuk setiap managed object yang ada dalam hirarki MIB. OID dapat direprensentasikan dalam sebuah nama misalnya .iso.org.dod.internet.mgmt.mib-2.interfaces.ifnumber atau nomor yang disebut sebagai object descriptor, misalnya .1.3.6.1.2.1.2.1

Sebuah managed object sebagai contoh ifnumber (number of interface) adalah sebuah ide abstrak, sedangkan representasi real dari informasi itu disebut dengan “instance” yang memiliki nilai dari object tersebut. Misalnya instance dari ifnumber adalah ifnumber.0 yang memiliki nilai 3 yang berarti sistem memiliki 3 network interface. Untuk mendapatkan nilai instance tersebut, NMS harus meminta informasi dengan mendefinisikan OID yaitu .1.3.6.1.2.1.2.1.0 (OID dari object ifnumber dengan ditambahkan .0 dibelakangnya).

Ada dua macam managed object, yaitu:

  • Scalar object yaitu sebuah object instance contohnya ifnumber
  • Tabular object yaitu beberapa object instance yang saling berelasi. Sebagai contoh object ifDescr yang merupakan informasi deskripsi dari masing-masing network interface akan memiliki 3 nilai yang berbeda jika jumlah network interface ada 3, misalnya:
    ifDescr.1 = “lo0”
    ifDescr.2 = “ce1”
    ifDescr.3 = “ce2”

Suatu managed object ada yang hanya bisa dibaca dan ada pula yang bisa diset nilainya.

Karena pada awalnya SNMP didesain untuk me-manage jaringan TCP/IP, maka versi pertama MIB memiliki informasi yang spesifik untuk TCP/IP yaitu:

  • Deskripsi dari sistem
  • Jumlah dari networking interfaces yang dimiliki sebuah elemen (Ethernet adapters, serial ports ..)
  • Alamat IP address untuk setiap network interface
  • Jumlah (counts) dari paket atau datagram yang masuk (incoming) dan keluar (outgoing)
  • Tabel informasi tentang koneksi TCP yang aktif

Sebuah perusahaan atau vendor dapat membuat sendiri cabang (branch) dalam struktur MIB yang disebut sebagai private MIB. Cabang tersebut berada dibawah object. iso. org. dod. internet. private. enterprise. dan harus didaftarkan ke IANA        .

 

Selain  protokol  SNMP  digunakan  jg Protokol  CMIP, CMIP yaitu Protokol standar manajemen untuk elemen telekomunikasi. Protokol yang telah menjadi standar untuk jaringan telekomunikasi adalah Common Management Information Protocol (CMIP) yang dibuat oleh ISO yang kemudian diadopsi sebagai standar oleh organisasi telekomunikasi dunia ITU-T yang dispesifikasikan pada recommendation series X.700. Konsep CMIP hampir sama dengan SNMP tetapi CMIP memiliki lebih banyak fitur seperti authorization, access control,reporting yang lebih flexible, mendukung segala jenis tipe action. 3GPP, organisasi yang membuat standarisasi untuk jaringan GSM/UMTS/IMS/LTE juga menggunakan CMIP sebagai protokol manajemen jaringan (Lihat beberapa spesifikasi tentang Solution Set untuk Integration Reference Point pada seri 32).

Walaupun CMIP merupakan standar protokol yang diratifikasi oleh banyak organisasi telekomunikasi berkelas global tetapi pada kenyataannya SNMP masih lebih sering digunakan di jaringan operator.

Protokol lain yang didesain untuk manajemen jaringan misalnya:

Selain protokol-protokol tersebut kadang vendor juga menggunakan protokol sendiri atau menggunakan protokol yang umum seperti CORBA, HTTP.

NMS perlu mengeluarkan alarm Fault, menggenerate report, menggunakan security, melakukan konfigurasi, melakukan akunting, mengetahui performansi. Namun ini adalah kondisi ideal. Terkadang tidak semua aspek ini diperlukan. Jadi disesuaikan saja. Misalnya sebuah sensor suhu sebuah komputer, tentu tidak bisa dilakukan konfigurasi untuk suhu. Namun bisa disesuaikan bila suhu telah mencapai batas aman tertentu, maka diberikan alarm Fault. Dan disini juga tidak memerlukan report akunting. Paling hanya performansi tentang uptime dan downtime dari komputer tersebut.

Ini adalah dasar dari sebuah OSS. Setiap OSS yang sudah besar dan tampak rumit, sebenarnya hanya terdiri dari FCAPS ini saja.

Kesimpulan dari Mobile Device Menggunakan Network Manajemen Sistem (NMS), Yaitu  NMS merupakan Elemen Jaringan yg terdapat pd Mobile Device baik pd handphone maupun notebook yg berfungsi  untuk memanggil sebagai perangkat dikelola. 

Pendapat Kelompok 

Bobby Febiantoro :

Kelebihan :

Mobile device itu bagus,karena mobile device merupakan perkembangan dari kemajuan teknologi saat ini pada dunia teleomunikasi,yang dapat memudahkan dalam membuat suatu koneksi jaringan yang luas secara relasi maupun mobile sehingga dapat memudahkan para pengguna untuk beraktifitas secara instans dan menghemat waktu

Kekurangan :

Dari sisi kekurangan , terkadang dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat itu sendiri membuat efek kecanduan terhadap manusia sehingga memakan waktu dan terkadang tidak bisa membagi waktu dengan rutinitas lainnya.

Deri Rana Seftiana :

Kelebihan :

Mobile devie sangat membuat kita lebih nyaman dalam beraktifitas dalam berhubungan via internet, Karena dengan mobile device kita dapat mengakses data hanya menggunakan mobile tidak perlu memerlukan PC atau laptop

Kekurangan:

Menrut saya kekurangan nya terdapat pada harga dari mobile device yang sangat tinggi

Heru Prabowo :

Mobile device merupakan network management system jaringan untuk berkomunikasi  

 

Kategori
E-Learning Lecture Pendidikan Telekomunikasi Telematika Widyatama

Widyatama Lecture Week-1 Mobile Networking Part-1

Kategori
IMTelkom Innovation Telekomunikasi Telematika

Mobile Device & Mobile Operation Systems

Mobile phone subscribers per 100 inhabitants 1...
Image via Wikipedia

Mobile operating system:

  • The main software to manage and control hardware and software directly.
  • Responsible for operating the various functions and features available in mobile devices.
  • Besides functioning to control the hardware resources and software, operating system also controls so all applications can run stable and consistent. consistent.
  • Another advantage of the mobile phone OS is to have more freedom to download additional applications that are not provided by the phone vendors.